Home » Sejarah & Budaya » Mengenal Suku Batak: Sejarah, Marga, Bahasa

Mengenal Suku Batak: Sejarah, Marga, Bahasa

Beberapa besar Kawan GNFI mungkin telah tidak asing dengan sapaan hal yang demikian. Itu ialah salah satu kata dalam bahasa Batak yang bisa diistilahkan sebagai keinginan.

Suku Batak ialah salah satu suku terbesar di Indonesia dan masuk ke dalam urutan ketiga sesudah Suku Jawa dan Suku Sunda. Beberapa besar orang Batak mendiami wilayah Karo, Dairi, Simalungun, Asahan, dan Tapanuli Utara.

Jikalau Kawan menyangka suku Batak hanya ada satu, kau keliru, nih. Karena, ada enam subsuku atau Puak dalam suku Batak. Apa saja itu?

Jikalau penasaran, yuk, mengetahui lebih dekat seputar suku Batak, mulai dari asal-usul, bahasa, keyakinan, sampai baju adatnya. Simak baik-baik, ya!

Suku Batak Berasal dari Mana?
Suku Batak berasal dari provinsi Sumatera Utara. Sekitar 2.000 tahun SM, wilayah Sumatera Utara telah dihuni oleh orang-orang yang berpindah dari Cina komponen selatan atau orang Proto Melayu dan Deutro Melayu.

Mereka bertempat tinggal di dataran tinggi di sekitar Danau Toba. Golongan hal yang demikian mulai membuat permukiman di Sianjur yang kemudian berkembang dan menyebar ke wilayah di sekitarnya.

Sesudah hidup dalam satu permukiman dan menyusun suatu klasifikasi masyarakat, kerajaan-kerajaan kecil malahan terbentuk. Masing-masing memiliki metode pemerintahan dan tata tertib adatnya sendiri.

Keberadaan Siraja Batak di Tapanuli menjadi spot permulaan peradaban Suku Batak. Ia juga dianggap sebagai leluhur dari semua orang yang berasal dari Suku Batak.

Di antara perbukitan yang mengelilingi Danau Toba, tersemat bukit berdinding slot thailand gacor resmi sulfur yang diberi nama Pusuk Buhit atau Puncak Bukit. Bukit itu kemudian diyakini sebagai daerah pertama orang batak diturunkan.

Minimnya catatan sejarah dan literatur seputar sejarah munculnya Suku Batak memunculkan kerancuan info dan tidak bisa dipastikan kebenarannya karena cerita datang dari pelbagai versi.

Sejarah Suku Batak

Asal-usul Suku Batak biasanya dikenal dari nenek moyang dari Asia Selatan yang bertempat tinggal di pulau Sumatera. Suku Batak juga dikenal ialah penutur bahasa Austronesia.

Mengutip dari buku suku-suku bangsa di Sumatera karya Giyanto, nenek moyang dari Suku Batak ialah klasifikasi Proto Melayu atau yang umum disebut juga sebagai Melayu Tua.

Pada awalnya klasifikasi Proto Melayu berasal dari Asia Selatan. Kemudian, mereka berpindah ke Indonesia lewat Pulau Sumatera lewat Semenanjung Malaya. Sesudah sampai di Pulau Sumatera, klasifikasi hal yang demikian menetap di sekitar Danau Toba.

Kemudian, klasifikasi hal yang demikian membuat permukiman di Sianjur mula-mula. Seiring berjalannya waktu, permukiman ini berkembang dan menyebar ke wilayah di sekitarnya.

Mengobrol seputar asal-usul dan sejarah Suku Batak memang kadang kala memunculkan kerancuan karena terdapat banyak versi. Selanjutnya ini diduga karena minimnya catatan sejarah dan literatur yang ditemukan, sehingga asal-usul dari suku ini belum bisa dipastikan sepenuhnya.

Hasil penelitian The Waitt Family Foundation menonjolkan bahwa asal usul nenek moyang Batak itu berasal dari Afrika. Kurang lebih 50.000-60.000 tahun yang lalu, terjadi musim panas kering di Afrika.

Mereka malahan pindah ke komponen Utara Afrika yang lebih sejuk dan lembap, kemudian meninggalkan Afrika untuk mencari wilayah yang sejuk dan hijau.

Golongan, sekitar 10.000 tahun kemudian, mereka pergi ke arah timur ke pegunungan di Asia Tengah, seperti Hindu kush, Tianshan dan Himalaya yang familiar dengan nama Tajikistan.

Mereka malahan terpecah dalam tiga klasifikasi. Golongan pertama ke Tiongkok, klasifikasi kedua berangkat ke India, dan klasifikasi ketiga ke Asia Tenggara.

Golongan ketiga ini menetap di India belakang tepatnya di Kamboja, Myanmar, Thailand, Vietnam, dan Laos. Golongan ketiga ini malahan tidak lama menetap karena kediaman mereka diserbu suku Mongol.

Mereka malahan lewat lautan menuju daerah Selatan yang lebih aman dan terbagi ke beberapa wilayah, di antaranya Myanmar, Filipina, Taiwan, dan Indonesia, tepatnya di Sulawesi dan Sumatera.

Sistem disimpulkan, menurut penelitian the Waitt family foundation, diduga bahwa leluhur suku Karen di Myanmar memiliki DNA sama dengan leluhur suku Batak karena DNA kedua suku hal yang demikian, sesudah diteliti, menjadikan DNA hapoglam 0 M175 yang sama dengan DNA suku Afrika yang pindah ke India belakang.

Tiap Marga pada Suku Batak
Suku Batak dibagi ke dalam 6 subsuku atau puak, ialah Batak Toba, Karo, Mandailing, Pakpak, Simalungun, dan Angkola. Puak memiliki nama-nama marganya masing-masing.

Selanjutnya ini berkaitan dengan metode kekerabatan. Adapun fungsinya ialah untuk memberi tanda adanya tali persaudaraan pada orang Batak yang bermarga dari puak yang sama.